"SUGENG RAWUH DATENG PORO DULUR LAN BOLO....".

Laman

Jumat, 30 Oktober 2020

Pesona Kultural Islam

Oleh robert tajuddin. 


Bab I Pendahuluan 

A. Latar Belakang

Islam. Sebuah agama yang menurut sebagian golongan mengatakan agama Islam yang dikenalkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW awal abad ke 7 Masehi. Sebagian golongan lain mengatakan bahwa Islam merupakan agama pembebasan, artinya memberikan kemerdekaan individu dalam ibadah, bernegara, berbudaya, dan asmara, yang tentu semua itu tak lepas dari segala tanggung jawabnya. Sebagian lain lagi mengatakan Islam datang dengan rahmah (kasih) sehingga terbuka bagi segala kaum yang ingin meyakini dan menjadikan pedoman hidup. Adapula sebagian golongan yang mengatakan Islam itu berhubungan dengan kata "salam" yang berarti keselamatan, yang artinya Islam ini akan membawa keselamatan bagi alam semesta, tentu jika mengaku Islam tapi tidak menyelamatkan atau tidak berusaha menyelamatkan maka sepertinya kurang dalam ber-Islam. Ada lagi golongan lain yang mengatakan Islam itu singkatan dari urutan ibadah wajib ummat Islam (Sholat Lima Waktu) yakni Isya' - Shubuh - Luhur (istilah Dzuhur dalam logat orang Jawa, huehehe mantap...) - 'Ashar - Maghrib, singkatan tersebut tak lepas dari rukun Islam yang kedua yakni ibadah Sholat, khususnya Sholat lima waktu setiap hari yang merupakan ibadah wajib bagi Muslim. Jika menilik komentar lain tentang islam secara hemat kata memang banyak sekali mulai dari sisi horizontal maupun vertikalnya.

Secara demografi, Islam dianut oleh beragam kalangan dengan latarbelakamg yang bermacam-macam. Hal tersebut menambah daftar panjang catatan tentang Pesona Kultural Islam. Boleh saja orang berkata Islam banyak dianut oleh bangsa Arab dan lain-lain di sekitar Timur Tengah. Namun Islam tidak terbatas pada kondisi geografis sekitar bentang alam rupa gurun pasir dengan iklim panas di semenanjung Arab. 

Islam mampu menyebar ke seluruh penjuru dunia, ke pelosok kampung padat hingga pelosok desa. Islam ada di Afrika hingga China. Islam pun ada di riuhnya Amerika hingga dinginnya Australia. Islam menginternalisasi kalangan bangsawan hingga kelas karyawan. Menghiasi seluruh dimensi ruang hidup manusia yang beragam.  

Bagaikan air, spirit Islam mengalir dan meresapi. Bagaikan udara, semangat Islam dihirup menjadi komponen utama nafas. Bagaikan tanah pula, nilai-nilai Islam menjadi dasar dan pedoman insan. Islam tidak terbatas spiritualitas agama dengan serentetan ibadahnya, melainkan seluruh aktivitas gerak dan diam manusia. Bahkan rangkaian aktivitas gerak dan diam dalam Islam dapat menjadi ibadah. Terakhir, Islam bukan untuk para muslim saja, melainkan untuk seluruh alam semesta. Islam dengan sentuhannya bukan mengislamkan bumi, namun membumikan Islam. Sang Baginda Rasul Muhammad SAW bahkan menyampaikan, "Sesungguhya aku diutus untuk meyempurnakan akhlak yang mulia". Nah, dari penyampaian Sayyidina Rasulullah Muhammad SAW terselip spirit Islam merupakan gerakan moral untuk menjadi pondasi akhlak yang mulia di sepanjang peradaban ummat manusia. Banyak juga nie yang mengatakan bahwa jika yang diemban Kanjeng Nabi SAW bukan agama, maka semua orang sepakat bahwa yang dibawa Kanjeng Nabi SAW adalah kebaikan. Nah, maka kita gali bersama, secara kultural nilai Islam sangat membumi alias kebaikannya bersifat universal dan justru melawan arogansi ekslusivitas. 

Kiranya itulah sekelumit alasan penulis untuk menguak betapa besar, luas, dan fleksibilitas Islam dalam sejarah kehidupan manusia. Akan banyak ulasan seputar Pesona Kultural Islam yang akan diulas pada bagian selanjutnya. Pada bagian pembahasan akan diceritakan bagaimana Islam memiliki daya tarik, sehingga perkembangan Islam begitu pesat bahkan mengalami kejayaan. Tentu, teriring doa, semoga hikmah dari setiap bahasan dapat dirasakan dan menjadi spirit kita semua. Aamiin..