"SUGENG RAWUH DATENG PORO DULUR LAN BOLO....".

Laman

Selasa, 24 Maret 2020

Kala Pagebluk 2020

Angin melambai bersama segala yang dibawakan,
Tumbuhan riang karena kadang angin disertai hujan,
Hewan berlindung karena terganggu dalam mencari makan,
Manusia berdoa semoga angin ini membawa keberkahan.

Manusia pun merasa angin tahun ini berbeda,
Angin ini beraroma pagebluk,
Pagebluk merongrong manusia melalui udara,
Mewabah dalam raga lalu menular bagai bencana yang menyakitkan dan mematikan di dunia.

Sejenak aku berpikir bahwa pagebluk yang tak nampak ini dapat membinasakan yang nampak,
Padahal yang tak nampak selalu menjadi anggapan sepele bagi manusia,
Mungkin ini pelajaran bagi manusia agar lebih arif dalam hidup,
Agar tak meremehkan hal yang tak nampak sebab yang tak nampak pun bisa menjadi bencana.

Ikhtiyar demi ikhtiyar dijalankan,
Sholawat pujian hingga doa selamat dilantunkan,
Isolasi diri hingga terus bekerja menantang angin pagebluk dilakukan manusia,
Semua dengan ikhtiyar suci masing masing karena pagebluk harus bersama kita lawan.

Dalam renung dan ikhtiyar aku bermunajat,
Dalam diam aku menyapa hewan dan tumbuhan,
Lalu aku sampaikan pada mereka,
Kawan-kawanku, bantu aku mendoakan kesehatan manusia dan dunia ini kawan-kawan.

Semoga ini menjadi pelajaran bagi manusia,
Bahwa manusia sendiri bukan tanpa kelemahan lagi bukan kesempurnaan,
Kala pagebluk ini akan menjadi refleksi,
Bahwa segala macam ikhtiyar baik adalah suci.



Sebutir munajat.
Dari alfaqir robert tajuddin.
Surabaya, Malam Rabu, 24 Maret 2020.